Beranda | Artikel
Baitul Hamdi (Istana Pujian)
Kamis, 12 Januari 2023

Bersama Pemateri :
Ustadz Mubarak Bamualim

Baitul Hamdi (Istana Pujian) adalah bagian dari ceramah agama dan kajian Islam ilmiah dengan pembahasan kitab Riyadhus Shalihin Min Kalam Sayyid Al-Mursalin. Pembahasan ini disampaikan oleh Ustadz Mubarak Bamualim, Lc., M.H.I. pada Selasa, 17 Jumadil Akhir 1444 H / 10 Januari 2023 M.

Baitul Hamdi (Istana Pujian)

عَنْ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (إِذَا مَاتَ وَلَدُ الْعَبْدِ قَالَ اللَّهُ لِمَلَائِكَتِهِ: “قَبَضْتُمْ وَلَدَ عَبْدِي؟” فَيَقُولُونَ: “نَعَمْ” فَيَقُولُ: قَبَضْتُمْ ثَمَرَةَ فُؤَادِهِ؟ فَيَقُولُونَ: نَعَمْ فَيَقُولُ: مَاذَا قَالَ عَبْدِي؟ فَيَقُولُونَ: حَمِدَكَ وَاسْتَرْجَعَ فَيَقُولُ اللَّهُ: ابْنُوا لِعَبْدِي بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ وَسَمُّوهُ بَيْتَ الْحَمْد

Dari Abu Musa Al-Asy’ari Radhiyallahu ‘Anhu, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Apabila ada anak seorang hamba yang meninggal, maka Allah Ta’ala berkata kepada para malaikat: ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa anak dari hambaKu?’ Maka para malaikat menjawab: ‘Iya benar.’ Allah berkata: ‘Apakah kalian telah mencabut nyawa buah hatinya?’ Para malaikat menjawab, ‘Iya.’ Kemudian Allah berkata: ‘Apa yang diucapkan hambaKu?’ Para malaikat menjawab, ‘Dia memuji Engkau dan mengucapkan kalimat istirja’ (Innaa Lillaahi wa Innaa Ilaihi Raaji’uun).’ Maka Allah Ta’ala berfirman, ‘Bangunlah untuk hambaKu di Surga sebuah istana dan beri nama istana tersebut dengan istana pujian.’” (HR. At-Tirmidzi)

Hadits ini menjelaskan kepada kita tentang dialog antara Allah dengan para malaikat yang mencabut nyawa anak seorang hamba. Dan Allah Maha Mengetahui. Karena yang menetapkan ajal manusia adalah Allah Subhanahu wa Ta’ala. Namun Allah bertanya pada mereka, sebagaimana disabdakan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Hadits ini juga menunjukkan bahwa anak itu pada hakekatnya adalah buah hati setiap orang tua. Karena orang tua selalu mencintai anaknya. Oleh karena itu disebut oleh Allah Ta’ala dalam hadits Qudsi ini dengan istilah “Buah Hati”.

Ketika nyawa anaknya dicabut oleh Allah, hamba tersebut memuji Allah. Ini menunjukkan bahwa hamba tersebut betul-betul beriman kepada Allah dan beriman kepada takdir Allah. Maka ketika putranya meninggal, dia memuji Allah dan mengucapkan: Innaa Lillaahi wa Innaa Ilaihi Raaji’uun (Sesungguhnya kami ini adalah milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Allah). Ini adalah ucapan ketika seseorang terkena musibah. Baik itu musibah kematian ataupun musibah yang lainnya. Ini adalah sebagai tanda keimanan seorang kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahwa Allah yang memberikan anak kepada kita, dan Dia pula yang memanggil anak kita.

Orang yang ketika terkena musibah kematian itu memuji Allah, kemudian dia mengucapkan istirja’, dan dia yakin bahwa kita sebagai manusia adalah milik Allah dan akan kembali kepada Allah. Orang yang demikian, Allah berikan balasan di sisiNya dengan balasan yang besar. Yaitu dibangun baginya istana di surga Allah Subhanahu wa Ta’ala. Allah menyebutkan istana tersebut dengan Baitul Hamdi (Istana Pujian). Karena orang itu bersabar dan memuji Allah ketika diuji oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ini juga menunjukkan bahwa kita wajib beriman kepada adanya surga dan neraka. Dan dua-duanya sudah diciptakan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Ketika seseorang diuji oleh Allah dengan satu ujian (salah satunya ujian kematian keluarganya), disana Allah menjanjikan bagi orang yang bersabar menerima musibah kematian tersebut dengan sebuah istana di surga. Ini satu keutamaan yang besar bagi orang-orang yang mereka yakin kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala bahwa musibah yang menimpa mereka itu akan mendatangkan kebaikan bagi mereka. Dan ini yang seyogyanya harus kita lakukan tatkala diuji oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Hendaknya kita kembalikan semua itu kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 kajian kajian yang penuh manfaat ini.

Download MP3 Kajian


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/52611-baitul-hamdi-istana-pujian/